Patung Cadas Pangeran |
Itu cerita sejarah yang saya ingat semasa SMP.Dulu, sejarahnya jalan Cadas Pangeran itu dibangun di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Daendels. Namun, Pangeran Kornel, seorang Bupati pribumi asli menentangnya karena pembangunan jalan yang dipenuhi cadas (batu) tersebut memberatkan warga pribumi yang menjadi kuli, hingga memakan banyak korban.Pangeran Kornel tidak membiarkan ini terjadi terus menerus, ia pun menantang Daendels untuk bertemu. Ketika bertemu, tak disangka.. Pangeran Kornel menjabat tangan Daendels dengan tangan kiri, seperti patung di atas, tanda bahwa Pangeran Kornel tidak hormat pada Daendels.
Namun, ternyata ada dekonstruksi dan muncul cerita baru.. dimana orang yang dijabat oleh Pangeran Kornel itu bukanlah Daendels, berikut kutipan dari sebuah makalah hasil kajian dekonstruksi sejarah Djoko Marihandono.
... ketika batasan temporal itu diterapkan untuk masa pemerintahan Daendels, di sini terjadi perbedaan. Menurut keputusan Kaisar Napoleon yang dimuat dalam arsip, Daendels mengakhiri masa pemerintahannya pada tanggal 16 Mei 1811 ketika harus menyerahkan jabatannya kepada Jan Willem Janssens. Pada tanggal 29 Juni 1811 Daendels berlayar kembali ke Eropa dari pelabuhan di Surabaya dengan menggunakan kapal yang ditumpangi oleh Janssens dengan pengawalan tiga armada tempur Prancis. Pada bulan September 1811 ia diterima oleh Napoleon Bonaparte di Paris. Dengan demikian periode yang dimaksudkan dalam prasasti tersebut (tanggal 26 November 1811 sampai dengan 12 Maret 1812) bukan masa pemerintahan Daendels, melainkan masa pemerintahan Raffles.Kalau begitu, siapa yang dijabat oleh Pangeran Kornel?
No comments:
Post a Comment