Pulang dari kampus hari ini tidak seperti biasanya. Saya pulang dijemput @padibu, perjalanan kami cukup panjang, Ganesha-Rajawali-Ujungberung. Di perjalanan tentulah jadi saat yang tepat untuk sepasang kakak-beradik ini bisa berbincang. Memang cukup jarang kami mengobrol seperti itu. Maklum, semenjak lulus kuliah, c @padibu ini bekerja di luar Bandung, dan sekarang menetap di Bogor.
Di perjalanan itu, kami membicarakan banyak hal.. Salah satunya adalah curhat saya tentang beberapa hal yang terjadi belakangan ini. Mendadak terekspos, komplit dengan efek positif dan negatifnya. Presentasi buruk, yang juga komplit dengan efeknya. Memang saya sedang butuh tempat untuk bercerita, diberi pendapat dan dibela. Iya, dibela. :')
Senangnya, dari cara @padibu mendengarkan saya bercerita, dari sekian banyak pendapat yang dilontarkannya, dan kisah pengalaman-pengalamannya. Itu semua mampu membuat saya kembali bersemangat, kembali yakin kalau saya mampu.
Bukan hal mudah, si anak kemarin sore ini menjalani lika liku sekolah doktoral. Ya, dan memang tidak ada yang bilang mudah. hehee..
Kalau kemarin ada keluarga, teman dan bahkan orang yang tidak saya kenal bilang saya hebat. Itu karena Allah Yang Maha Kuasa melahirkan saya di tengah-tengah keluarga yang hebat, mendekatkan saya dengan sahabat-sahabat yang hebat, membiarkan saya belajar dengan guru dan dosen-dosen yang hebat, dan mempertemukan saya dengan seorang partner hidup yang hebat. :')
Sungguh bersyukur dengan itu semua. Apalah saya tanpa mereka. Dan karena mereka pulalah, saya tidak akan menyerah. Tidak akan pernah.
Ohya, besok lagi. Saya akan diwawancara jurnalis. Yang ini dari Harian Pikiran Rakyat, lalu siaran di radio Ardan. Demi apalah si Nurul ini diliput segala.. Kemarin sih nyaris ingin membatalkannya. Sekarang, I'm ready to face it all. Hello World! :)
No comments:
Post a Comment